Arkan langsung pamit dengan bundanya setelah pulang tadi dan berganti pakaiannya. Dia keluar lagi untuk membeli sesuatu untuk Ica. Arkan memang tidak memberikan hadiah untuk Ica. Dia lupa untuk hal kecil yang mungkin bisa membuat Ica bahagia di hari bahagianya.
Arkan melajukan sepeda motornya untuk membeli kado untuk Ica. Dia tidak tahu harus membeli apa. Arkan sama sekali belum pernah memberikan kado untuk cewek secara resmi. Apalagi nanti malam dia berniat untuk mengurtarakan perasaannya pada Ica, meski masih belum sempurna untuk mencintai Ica. Dia akan terus mencoba mencintai Ica semampu hatinya.
Arkan bingung ingin membelikan kado apa untuk Ica. Dia sudah berhenti di toko aksesoris, tapi dia mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam.
“Masa iya aku mau ngasih cincin? Seperti mau mela
