Tiga hari menjelang pernikahannya. Arkan semakin merasakan sesak di dadanya setelah dia mengantarkan Thalia pulang saat dirinya akan mengambil undangan bersama Ica. Dia melihat mata Thalia yang merah dan sedikit sembab saat mau turun dari mobilnya. Bahkan Thalia menundukkan pandangannya saat berpamitan dengan dirinya. Bayang wajah Thalia saat itu, masih saja tampak di depan matanya hingga sekarang.
Pagi ini, Arkan masih tetap berangkat ke kantor, meski bunda dan abahnya sudah melarang dirinya untuk tidak keluar rumah karena tiga hari lagi dia akan menikah. Hari ini Arkan juga sudah ada janji dengan Ica, kalau dirinya akan mengantar Ica menghadiri acara reuni dia sekolahan SMA nya dulu, yang tak lain adalah sekolahan Arkan juga.
“Arkan, kamu tiga hari lagi mau menikah, kenapa masih saja k
