Thalia lagi-lagi membolak-balikan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia tidak bisa memejamkan matanya. Begitu juga Arkan yang sedang berbaring di atas sofa yang berada di dalam kamarnya, namun sofanya terpaksa ia jauhkan dari tempat tidur Thalia. “Sayang, sudah tidur, ini sudah jam satu,” ucap Arkan yang melihat istrinya gelisah di atas tempat tidur. “Pangin di peluk ...,” ucap Thalia dengan manja. “Ya sudah aku ke situ, ya?” ujar Arkan. “Gak mau, aku mual nanti,” tolak Thalia. “Coba dulu, kalau kerasa mual aku balik lagi tidur di sofa,” ucap arkan, dan Thalia hanya menganggukkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca. Arkan berjalan menuju ke tempat tidrunya. Thalia menatap suaminya yang semakin mendekatinya. Saat Arkan akan duduk di atas tempat tidur, Thali langsung menutup hidungnya dan