Chapter 86 - Rumah Tangga

1913 Kata

Arkan melihat Thalia yang masih duduk di depan meja riasnya. Dari tadi Thalia belum beranjak dari kursi yang berada di depan meja riasnya, padahal Arkan sudah menunggu di ambang pintu untuk keluar dari kamar, karena sudah ditunggu kedua orang tua Thalia di ruang makan untuk sarapan. “Kok masih duduk saja? Ayo keluar ....” Arkan mengajak istrinya tapi Thalia hanya diam saja dan masih tetap duduk di depan meja riasnya. “Sayang, kok diam saja?” tanya Arkan. “Arkan, ehm ... bisa enggak makanannya di bawa ke sini?” pinta Thalia. “Kenapa? Kok dibawa ke sini?” tanya Arkan. “Aku jalannya susah, masih sakit ...,” jawabnya malu-malu. Arkan berjalan mendekati istrinya yang masih terduduk dan menunduk malu. Arkan tersenyum melihat istrinya yang malu, karena masih merasakan sakit di pangkal pahan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN