Arkan selalu saja mencuri kesempatan untuk mencium Thalia. Entah kenapa setelah satu minggu di rumah sakit dan Thalia selalu menemaninya, dia ingin terus menikmati manisnya bibir kekasihnya itu meski hanya sekilas. Rasanya sudah menjadi obat untuk Arkan, karena setelah mencium bibir kekasihnya, dia merasa keadaannya lekas membaik. Itu hanya sebuah alasan saja atau memang Arkan benar-benar merasakan kondisinya membaik setelah berciuman dengan kekasihnya. Mungkin hormon dalam tubuhnya yang mempengaruhinya, sehingga setelah mencium lembut bibir Thalia dia merasa keadaannya terus membaik. Thalia masih menyuapi Arkan apel yang tadi ia kupaskan. Thalia dari tadi sudah tidak sabar menunggu mamanya dan bundanya Arkan pulang dari cafetaria. Thalia merasa matanya sangat berat dan dari tadi menguap.