Cita mengakhiri panggilannya ketika sudah melihat Arya melambai dan berjalan ke arahnya. Yang mengejutkan ialah, pria itu tengah menggendong sebuah boneka kelinci, yang besarnya hampir menutup tubuh Arya. Semakin Arya mendekat, debaran jantung Cita semakin cepat. Perasaan seperti ini, membuat Cita semakin yakin, perasaannya ternyata hanya untuk Arya seorang. “Udah check-in?” tanya Cita sambil menahan luapan emosi dan rasa gugup yang mendera. Kedua tangannya mengerat memegang tali ras yang menyilang di depan d**a dan berusaha tersenyum seformal mungkin. Arya mengangguk, lalu menyerahkan boneka kelinci yang dibawanya pada Cita. “Yang ini bu Kelinci.” “Kok, bu Kelinci?” Akhirnya, Cita terkekeh geli. Namun, ia belum mengambil boneka tersebut dari Arya. “Buat siapa?” “Buat bidadariku.” Ary

