Biola Margareth P.O.V
Aku menghela napas ketika semua pandangan tertuju padaku. Jujur, itu sedikit membuatku terganggu, bukankah, aku hanya mengatakan sesuatu yang pantas?
Lagi pula, tidak ada namanya seseorang yang menghina sahabatnya sendiri, itu sangat mustahil. Kecuali, jika orang tersebut memiliki hati yang gelap dan kejam.
Diana tersenyum tipis, dia langsung memeluk tubuhku dengan sangat erat. "Aku tidak menyangka ... Kau akan mengatakan hal seperti itu, Biola. Aku sangat menyayangimu!" ucap Diana disela-sela napasnya yang tersenggak karena menangis di pundakku.
Kedua tanganku memberikan kehangatan pada punggung Diana, mengusapnya perlahan dan berkata, "Tentu, Diana. Aku tidak akan merendahkan seseorang yang sudah kuanggap sebagai keluarga sendiri, aku juga menyayangi
