Setelah kepergian Ibu dan saudaranya, Gya hanya bisa meluruhkan tubuhnya ke lantai. Dia pikir, kehidupannya selama empat tahun ini sangat bahagia. Dan tidak ada lagi sesuatu hal yang membuatnya sedih serta terpuruk. Sayangnya, sekali lagi, orang-orang yang membuatnya terpuruk adalah keluarganya sendiri. Entah, Gya hanya ingin menangis sekeras mungkin untuk membuat beban di hatinua menghilang. Tidak ada pernah terpikir olehnya bahwa Kak Hanin, yang dulu adalah orang yang lembut, akan menjadi orang yang sangat manipulatif seperti saat ini. Jika bukan karena Mia yang bercerita tentang kondisi Rafa, mungkin Gya sudah masuk ke dalam lubang jebakan yang mereka buat. Bahkan Rafa tadi benar-benar terlihat sangat menyedihkan.. Bukan seperti seorang uang bahkan dengan mudah memukul seorang murid hin