Gya membuka matanya dengan berat. Hal pertama yang dia lihat adalah langit-langit kamar yang sangat familiar. Ya, dia sedang berada di kamarnya sendiri. Samar, Gya mendengar suara tangis lirih yang seperti saling bersahut-sahutan. Saat dia menoleh, Gya bisa melihat Kak Hanin menangis di dalam pelukan Clara. Hal ini benar-benar membuat Gya merasa bahwa firasatnya sejak kemarin adalah benar. Dan setelah, Gya menoleh ke arah lain, dia bisa melihat wajah Kak Yanuar yang memerah. Sudah pasti Kakak Lelakinya itu sedang menahan emosi. Mungkinkah mereka tahu sesuatu? "Kak Hanin?" gumam Gya dengan lemah. Suaranya membuat semua orang yang berada di dalam kamar menoleh. Kak Hanin dengan cepat bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah ranjang. Memegang tangan Gya dengan lembut seolah-olah tidak t