BAB 144

1405 Kata

"Kalian tidak tahu bukan seberapa lamanya aku mencari Keana dan Gya?" tanya Rajendra. Entah illusi atau bukan, di sekitar Rajendra terasa sebuah hawa dingin yang membuat orang lain menggigil. Bahkan Ranesha yang duduk di sebelah Bunda juga masih terkena imbasnya. Bunda sendiri yang melihat Rajendra mulai tidak bisa menahan emosi, dengan cepat mengelus pudak lelaki itu. Meskipun berhasil, tapi itu belum cukup untuk meredam emosi yang sedari tadi seperti sedang diuji dengan Pak Prabowo. "Kami tidak tahu dan tidak ingin tahu. Yang kami tahu, sudah hampir lima tahun orang yang kamu cari itu berlari dan bersembunyi. Lalu tentang Keana dan Ibunya, itu tidak ada hubungannya denganmu. Keana punya Ayah meskipun Ayahnya sudah meninggal," ucap Pak Prabowo dengan santai. Rajendra yang mendengat ucap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN