Delvira tidak bisa tidur dengan nyaman di dalam kamarnya. Beberapa kali wanita itu membolak-balikkan tubuhnya, mencari posisi agar bisa tidur tenang. Sayangnya bayangan Kala akan memaki-maki dirinya sudah memenuhi otaknya. Ia sangat berharap jika wanita kampungan itu tidak memberitahu Kala tentang dirinya yang telah membawa wanita itu pergi. Ketika hati yang begitu kalut, Delvira merasakan ponselnya bergetar. Ada sebuah pesan masuk dari nomor baru. Awalnya tidak ingin menggubris, tetapi ada pesan yang dikirimkan lagi. Temui gua di lobby, Kala. Melihat nama Kala wajah Delvira seketika berubah semakin kaget. Ia sudah merasakan firasat buruk. "Sial, ternyata wanita itu benar-benar mengadu. b******k! Gimana ini." Delvira mengumpat seraya menarik tubuhnya agar duduk. Wanita itu sudah gemet