Sementara itu di kamar Baskara dan Maya. Baskara menutup dan mengunci pintu. Tatapan Maya ke pojok kamar, dimana tempat jiwanya biasa berada selama beberapa waktu ini. "Ada apa?" Baskara mengikuti arah tatapan Maya ke pojok kamar. "Selama Maia di dalam tubuhnya. Jiwaku tidak bisa pergi jauh dari kalian berdua. Aku hanya bisa mengikuti salah satu dari kalian, atau keduanya. Aku terpenjara di dekat kalian. Biasanya aku berada di pojok kamar sana." Maya menunjuk pojok kamar. "Apa!? Jadi kamu tidak pergi kemana-mana? Jadi kamu bisa melihat apapun yang terjadi di antara kami?" Baskara sangat terkejut mendengar cerita Maya tentang jiwanya yang berada di kamar itu, tidak bisa pergi ke mana-mana. "Ya aku bisa melihat semuanya." Maya menganggukkan kepalanya. "Apa kamu tidak cemburu melihat