Kalila merasa seluruh dunianya runtuh. Mendadak semuanya hening. Sesuatu menghantam jantungnya, terasa begitu ngilu, nyeri dan pedih. Kalila tidak bisa berbohong saat nafasnya jadi terasa begitu sulit. Kalila mengatur nafas sejenak sebelum akhirnya berbalik menuju mobilnya berada. Kalila merasakan jantungnya sangat sakit, bahkan sulit untuk berkonsentrasi saat mengemudi tapi Kalila benar-benar ingin pulang. Kalila mengeratkan pegangan tangannya pada stir, seolah ingin melampiaskan sesak dan sakit yang menghantamnya begitu kuat. Waktu yang terlewat begitu sangat lama, lebih lama dari biasanya hingga akhirnya Kalila sampai di lobi apartemen, di area parkir khusus penghuni. Kalila tidak langsung keluar dari dalam mobilnya, hal pertama yang dilakukan Kalila adalah membuka ponsel dan menc