127.Pura-pura

1604 Kata

Tidak ada pesta meriah seperti saat Kalila dan Dias menikah. Randi dan Kania sepakat hanya menggelar acara pernikahan sederhana yang hanya dihadiri oleh kerabat dekat saja. Tidak juga dengan mengundang banyak tamu, semuanya serba tertutup mengusung tema sederhana bahkan kelewat sederhana untuk pengusaha sekekal Regan. “Selamat menempuh hidup baru,” venus mencium kening Kania dengan lembut. “Bubu selalu berdoa kamu dilimpahi kebahagiaan, Nia.” doa tulus dari sang ibu yang membuat kedua mata Kania berkaca-kaca. “terima kasih, Bubu.” Balasnya dengan memeluk erat tubuh Venus. Venus melepas pukan secara perlahan dan beralih ke arah Randi. “Sekarang tanggung jawab Kania ada padamu. Bubu percayakan sepenuhnya, tolong jangan sakiti dia.” “Iya, Bubu. Terima kasih untuk doa dan restunya.” Bala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN