152. chapter baru

1713 Kata

Saat menghadiri sidang pertama, Kania dibuat gugup bukan main. Apalagi saat ia kembali bertemu dengan Randi, lelaki yang sangat dihindari selama satu Minggu terakhir. Selain Randi, Dita pun ikut hadir, wanita paruh baya itu terlihat lesu dengan tatapan terus tertuju pada Kania. Sidang pertama agenda mediasi. Meskipun tidak ada hal yang ingin didiskusikan lagi, atau menghadirkan kemungkinan untuk kembali, Kania tetap harus melewatinya. Salah satu tahap menuju perceraian. Kania ditemani Dias dan Regan, kedua lelaki itu bersikap seolah bodyguard untuk Kania, yang memungkinkan Randi atau Dita tidak bisa mendekatinya. Sidang dimulai pukul sepuluh pagi, Kania dan Randi duduk di bangku paling depan sebagai dua tokoh utama hari ini. “Bagaimana, saudara Kania, apakah anda tidak menyesal atau

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN