Seperti biasanya Kay selalu mudah akrab dengan siapapun apalagi mereka pernah bertemu atau mungkin sering bertemu. Kay dan Adrian banyak berbincang, sementara Kania hanya menimpali sesekali saja. “Rencananya mau buka cafe, kecil-kecilan sih.” Adrian terlihat begitu antusias saat menceritakannya. “Mulai beroperasi Minggu depan, aku mengundang kalian berdua hadir di acara grand openingnya nanti. Datang ya.” Ajaknya. Kania hanya menggumam pelan, tapi tidak dengan Kay Ia langsung mengiyakan ajakan Adrian. “Tentu, kami akan datang. Kamu kirim alamatnya aja.” “Oke.” “Jadi, kesini mau cari barang-barang untuk keperluan cafe?” Selidik Kay “Iya. Hanya sebagai pelengkap saja, hampir semua kebutuhannya sudah selesai dibeli sejak satu Minggu lalu.” “Jadi, nanti nggak kerja di kelab lagi?