Episode 118 : Dilamar

1840 Kata

Bunyi dari mesin jahit yang terus dijalankan dan terbilang bising, mengiringi air mata Raga. Dari balik pintu ruangan yang sedikit ia buka, ia yang masih duduk di kursi roda menyaksikan kepedihan yang begitu nyata. Luka di hati dan pikirannya, membuatnya mengidap penyakit lain. Che-Che insomnia akut dan baru akan tidur bila dia lupa dan itu pun dia lakukan di atas mesin jahitnya, batin Raga. Layaknya kini, Che-Che yang awalnya tengah mengobras baju bayi warna pink, mendadak ketiduran. Wanita itu hanya mematikan mesin jahitnya kemudian menyemayamkan wajah di meja jahit yang bahkan masih dihiasi baju hasil jahitannya. Cinta Che-Che pada Mumu benar-benar tulus. Namun, hingga detik ini Mumu.tak kunjung memberi kepastian. Che-Che sangat merindukan Mumu karena sekadar kabar melalui pesan WA s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN