“Apa kabar, Mu? Cuma tinggal kamu yang enggak laku!” Ray tertawa puas di tengah kesibukannya menikmati satu kotak besar es krim. “Sembarangan banget bilang aku enggak laku. Belum. Aku hanya belum laku karena bidadari yang Alloh siapkan buat aku masih terjebak di dunia lain!” balas Mumu sambil menyingsing lengan panjang kemeja abu-abunya hingga siku. Ia mendekati Ray yang duduk di ruang keluarga dan sepagi ini sudah menyantap es krim sebanyak itu. Di mata Mumu, nafsu makan Ray lebih mirip orang kelaparan setelah bertahun-tahun tidak makan. “Oh, jadi jodohmu itu bibi-bibi namanya Dari? Dari mana, Dari mana, ... begitu?” Ray mengakhiri balasannya sambil tertawa lepas. Satu hal yang membuat Mumu merasa suasana hidupnya menjadi sangat berbeda. Semua itu terjadi karena kesibukan setiap orang