Jantung Listya berdetak lebih cepat saat tiba di depan Toko Sejahtera. Jika saja mamanya tidak memintanya membeli beberapa keperluan untuk membuat kue via pesan, Listya tidak akan datang ke sana. Semuanya terasa berbeda saat tahu bahwa Mahesa adalah anak dari pemilik toko itu. Listya tidak tahu harus bagaimana lantaran belum sepenuhnya siap bertemu orangtua Mahesa, meskipun sekadar menyapa atau mengatakan bahwa ia dan Mahesa memiliki hubungan. Pasti akan canggung. Mahesa sudah memarkirkan mobilnya di depan Toko Sejahtera lalu mereka pun turun. "Bokap nggak ada di sini, mungkin udah pulang atau di cabang lain," jelas Mahesa, membuat ketegangan Listya sedikit memudar. "Kok tahu?" "Mobilnya nggak ada. Ya udah, lain waktu kamu pasti ketemu. Sabar, ya." Listya mengangguk lega. "DUAAAAAR!