Bab 42

1427 Kata

"Gawat, gawat, gawat! Kacau dunia persilatan. Runtuh dunia kenarsisan!" gerutu Rossa sambil mondar-mandir. Sementara Faris dan Novan hanya duduk, sama-sama saling terdiam. Baru saja Rossa menceritakan tentang keributan Adam dan Mahesa di kamar mandi. "Lo ngapain main kasih aja kunci mobilnya?" Novan menyikut lengan Faris. "Gue nggak ngasih, kuncinya emang biasa gue simpan di meja kamar. Mana gue tahu Adam langsung kabur," jawab Faris. "Masalahnya Adam itu lagi emosi, dia pasti ugal-ugalan." Novan tampak khawatir. Beberapa saat kemudian, datanglah Mia yang baru saja dari kamar Listya. "Kenapa jadi rumit gini, sih?" Mia kemudian mengambil posisi duduk di sofa. Rossa juga langsung duduk, mungkin kelelahan karena sejak tadi mondar-mandir. "Gue nggak nyangka kalau Mahes...." Mia tak mela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN