Lampu teater sudah menyala, sebagai tanda bahwa film selesai diputar. Mahesa tidak ada pilihan selain membangunkan Listya secara paksa. Listya mulai mengerjap-ngerjapkan matanya. Perlahan kesadarannya berangsur-angsur muncul. “Ka-kamu!” Listya setengah berteriak. Untungnya posisi mereka di jajaran belakang, ditambah para penonton lain sibuk bersiap meninggalkan teater sehingga kecil kemungkinan ada yang mendengar teriakan Listya selain Mahesa. Listya mengepalkan tangannya lalu meninju pipi Mahesa, membuat pria itu tersungkur membentur kursi yang ada di depan jajaran seat couple. Tentu Mahesa tersungkur bukan karena tenaga Listya, melainkan terkejut lantaran Listya menyerangnya secara mendadak. Listya memeriksa tubuhnya, ternyata masih berpakaian lengkap. Ia juga mengingat-ingat apa yang