51. JATUH HATI

2584 Kata

Mendengar suara langkah kaki menuruni anak tangga membuat jantung Xella kembali berdetak kencang. Posisinya saat ini tengah berada di dapur, menemani Mbok Rum mencuci buah yang tadi ia bawa. Bayangan wajah pria itu kembali muncul ke permukaan ingatannya. Hembusan napas dari hidung Kai, masih terasa hangat menyapu wajahnya. Aroma parfum bercampur keringat, memanjakan indera penciumannya. Andai Mbok Rum tidak datang tepat waktu, tidak bisa ia bayangkan hal apa yang akan terjadi antara dirinya dengan pemilik rumah ini. Kewarasan yang menguap, seiring dengan dorongan hati untuk mencicipi hal yang tidak pernah hadir dalam hidupnya. Xella menggeleng cepat, tidak ingin larut dalam pikiran kotor dan imajinasi nakal yang menyerang akal sehatnya. “Mbak Xella kenapa?” Tanya Mbok Rum yang melihat ger

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN