49

1997 Kata

POV Adam "Halo, Sayang?! Katakan adik ada di mana?!" tanyaku tak sabar. Jantungku mengentak-entak oleh rasa kesal juga amarah dan cemas yang semakin menggila. Perasaanku was-was takut kalau-kalau HP direbut oleh lelaki itu yang barangkali otaknya sudah tak ditempatnya. Lelaki waras, tentu tidak akan melakukan ini. Sudah berkali-kali aku mengatakan padanya bahwa aku dan Lana sudah menikah, tetap saja tidak percaya. Argh aku geram sekali dibuatnya. "Sayang," kataku dengan d**a bergemuruh hebat. Tidak sabar padanya yang terus diam. "Bapak, ini aku, Rini." "Rini?" tanyaku. "Iya, Pak. Ini aku, Rini. Ada apa sebenarnya, Pak?" tanyanya, nada sahabat istriku itu terdengar cemas. Aku menghela napas panjang, ternyata bukan Lana yang mengangkat penggilan teleponku melainkan temannya. Kutarik n

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN