"Kak Bagas..apa kakak suka sama Mina?" Ujar Mina yang sukses membuat jantung Bagas berhenti berdetak ketika itu. Drtttt...drttt... Bagas melepas tangan nya dari tubuh Mina, lalu mulai mengangkat ponsel yang sebelum nya berdering. Selamat. "Kakak angkat telpon dulu." Ucap Bagas pada Mina sebelum dirinya menjawab panggilan. Sedangkan tubuh Mina mendadak kaku seperti mati rasa. Dirinya sekarang tangah mencoba menenangkan hati dan jantung nya yang tak bisa berdetak dengan kecepatan biasanya. Belum lagi otaknya, kini kepalanya mulai pusing karena memikirkan tentang apa yang baru ia katakan pada kakak nya sendiri. Bagaimana mulutnya bisa dengan ceroboh menanyakan hal itu. Jelas itu tidak mungkin, jadi dari mana dirinya bisa memberikan spekulasi tentang perasaan Bagas padanya. Bukankah