Semakin dalam mereka berjalan, ilusi kunang-kunang digital mulai bermunculan. Melayang di udara, pelan, memutar, seperti melukis angin dengan cahaya. Warnanya biru putih keemasan. Ada yang jatuh pelan seperti kelopak. Ada yang berkedip cepat lalu hilang. Aurielle hampir nggak bisa berkata apa-apa, literally dia speechless. Tangannya digenggam Sky, tapi sekarang jari-jarinya menggenggam balik, lebih erat. Bukan karena takut. Tapi karena momen ini terlalu indah untuk dilewatkan sendirian. Langkah mereka melambat. Terowongan itu berakhir di ruang kecil semi terbuka, dengan langit malam mengintip dari atas. Cahaya bulan jatuh pas di tengah. Dan lantai tempat mereka berdiri … menyala seperti danau kaca. Cahaya-cahaya lembut muncul di permukaan, seperti pantulan air. Kunang-kunang masih beter

