Aurielle menggigit bibir bawahnya, tubuhnya kaku di kursi make up yang empuk itu. Tapi Sky nggak kasih dia waktu buat mikir. Cowok itu udah jongkok di antara pahanya, menarik pahanya agar terbuka lebih lebar, dan …
“Sky … jangan …”
“Shhh.” Sky mencium paha dalamnya, lembut banget. Tapi tangannya nggak lembut. Jemarinya narik cd Aurielle dengan satu sentakan cepat, sampai kain tipis itu sobek sedikit karena gesekan cincin di jarinya.
Aurielle terkesiap, tapi sebelum bisa protes, lidah Sky udah turun ke sana.
"AAh—Sky!" Tubuh Aurielle langsung menggeliat ke belakang. Pinggulnya otomatis naik, syok sama serangan tiba-tiba itu.
Sky mulai pelan. Lidahnya mengelus bagian paling indah itu dengan ritme pendek dan berulang. Suara dari bibir Sky terdengar basah dan berisik.
“Kalau kamu masih b
