“Hah? Maksudnya gimana?” Tanya Banyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Bukan, maksud aku tuh gini, loh. Kakak ini kan tahu dong seharunya tentang aku sejak awal, karena wajah aku. Tapi kenapa dia tadi gak ngenalin aku?” Tanya WIndy dengan penuh selidik, dan secepat kilat Banyu menjawab, “Yaiyalah, dia bukan kaga ngenalin lo, tapi dia ini kaga percaya lo itu Nyonya Windy. Kebayang aja penampilan lo yang dulu itu anak gaul khas metropolitan Jakarta, yang rada-rasa tomboy, trus tiba-tiba sekarang berubah jadi yang feminim, anggun…sampe Valleria tadi nyebut lo itu Windy versi premium, tau!” Seru Banyu mencoba memecah konsentrasi dan keraguan Windy dalam menghadapi situasi membingungkan ini. “Yaps! Emberann. Secara kita ketemu di Paris, bo! Nyonya tahu bukan Paris itu kota yang lumayan

