Awal Petaka

1654 Kata

“Hiii..syereeeemm…” ucap Windy di iringi dengan tawa. “Nurma. Ayo kita kembali. Aku ingin bertemu dengan suamiku. Biasanya dia akan langsung ke kamarku…” ucap Indah tanpa berpamitan dia berjalan. “Baik, Nyonya…” Mereka berjalan dengan cepat menuju lift yang menghubungkan kamarnya. Sesampainya di kamar Indah segera menutup pintu dan menendang meja rias miliknya. “Dasar bocah tengil b******k!! Berani-beraninya dia meremehkan aku. Bahkan dia telah menghinaku secara tidak langsung. Tidak-tidak! tidak bisa di biarkan…aku harus mencari jalan keluarnya…Nurma…kamu kemarin sudah jadi bertemu dengan Melina?” tanya Indah tiba-tiba, menoleh kearah sang asisten pribadinya itu. “Nyonya, si Melina izin sama Tuan untuk keluar dari rumah selama seminggu. Sepertinya dia sedang mengurus ibunya yang sed

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN