Pria itu menatap tajam kearah Windy, ingin rasanya dia murka seperti biasa ketika ada rakyatnya atau tamunya yang datang padanya. Haruskah aku murka? Ohh, tidak. dia sedang hamil. Tapi aku harus memastikan dulu semuanya. Dan satu lagi aku harus berhati-hati, terlebih terhadap orang baru. Siapa tahu dia adalah penyusup yang ingin menghancurkan Aldenia. Atau siapa tau dia adalah orang bayaran kakakku, yang sengaja di bayar untuk memperdayaku. Aku harus berhati-hati sebelum aku siapa dan bagimana dia sesungguhnya. Aku tidak boleh bersikap lunak. Meskipun dia hamil, aku harus bersikap sewajarnya citraku di hadapan rakyatku. “Kenapa? Ada yang aneh?” tanyanya lalu menoleh kearah pria yang mengawalnya yang masih berdiri dengan posisi siap di depan pintu. “Tinggalkan kami berdua…” Pria itu tamp

