“Dih! Ganjen…” gerutu Windy dengan wajah menunduk karena malu. “Kau terlihat semakin cantik jika kau malu-malu seperti ini, Sayang…” Sebuah kecupan lembut di pipi Windy hingga membuat Windy mematung dan memejamkan matanya seketika. Layaknya wanita yang tengah hamil lainnya, Windy juga sedang membutuhkan kasih sayang dan kehangatan seorang pria. Melihat reaksi puteri Ellena membuat Marvin berbisik dalam hati. Apakah dia sedang menginginkan kasih sayang dan belaian? Seperti yang di katakan oleh ibunda tentang wanita yang tengah mengandung? Aku sudah berusaha semampuku untuk tidak menyentuhnya lebih jauh. Aku harus ingat itu. Aku tak ingin membuatnya berkecil hati. Pangeran Marvin mendekat, dan meraih dagu wanita itu lalu mengecupnya mesra. Dia melingkarkan kedua tangannya di pinggang kec

