Melina kembali menatap Hansen “Kau yakin tidak ada yang curiga pada kita? Aku hanya takut, Hansen. Aku merasa Tuhan sedang memberikan kesempatan untuk kita bertaubat sehingga Tuhan tidak membuka aib kita di depan Swan, hingga membuat pria itu menganggap kita adalah malaikatnya….aku hanya takut ada orang yang sadar akan hilangnya Windy dan curiga tentang kita. Kau yakin telah merapikan pekerjaanmu dengan baik seperti biasa…” tanya Melina dengan penuh rasa kawatir. “Aku yakin sejuta persen, tidak ada orang yang sadar. Kau pikir sekali lagi pakai logikamu…jauh sebelum menghilangnya Windy, kau sudah minta izin untuk mengurus orang tuamu. Yang kedua, kepergian mereka memang murni berdua dan aku sudah menawarkan jasaku untuk melindungi Tuan Swan, tapi pria itu menolakku karena ingin berdua saja

