26. Hidup Baru (2)

1186 Kata

Willis benar-benar menjadi pria posesif. Bahkan ketika di kampus orang-orang yang tidak tahu bahwa Rahi sudah bersuami, Willis geram bukan kepalang saat matanya menemukan Rahi yang ngobrol santai dengan Dion. Akibatnya Willis datang dan menonjok Dion dengan tatapan tajamnya. Kemudian Willis menarik tangan Rahi dan berbisik, “Kamu jangan macam-macam, aku udah bisa nyolok kamu sekarang.” Rasa-rasanya Rahi ingin meledak. Kelakuan Willis sudah mirip bapak-bapak berpikiran kolot yang menganut sistem: jangan sentuh anak saya! “Lo kenapa, sih? Ngapain ada di sini?” Oh, jelas, kelas Willis jauh dari kelas Rahi, meskipun mereka satu jurusan. Tapi karena Willis memang berada di akhir semester jadi dia lebih banyak waktu longgar dibanding Rahi. Hanya tinggal menyusun skripsi, berhubung minggu dep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN