18.Kerja Sama

1273 Kata

Ruang rapat akhirnya sepi. Para investor sudah keluar satu per satu. Bima merapikan jasnya, sementara Talia menutup map berisi berkas presentasi. Mereka berjalan berdampingan keluar dari gedung tinggi yang kaca-kacanya berkilau diterpa matahari siang. Udara luar terasa lebih lega setelah ketegangan rapat yang melelahkan. Namun, langkah Talia mendadak terhenti. Dari kejauhan, ia melihat sosok Hiroshi berdiri di dekat mobil hitam mewah yang menunggunya. Tatapan pria Jepang itu menusuk tajam, seakan masih menyimpan sesuatu yang ingin disampaikan. Bima langsung menyadarinya. Ia merangkul pundak Talia, menuntunnya lebih dekat ke arahnya. “Jangan hiraukan dia. Kita sudah selesai.” Talia menunduk, mencoba menghindari tatapan itu. “Tapi mas… dia kayaknya nggak mau melepaskan aku begitu saja.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN