Sasa menatap pantulan dicermin dan tersenyum puas melihat hasil riasan yang membuatnya sempurna. Sesil menatap Sasa penuh kekaguman. "Sil...kapan nyusul Mbak?" Goda Sasa "Wah...ngejek nih" kesal Sesil "Ye...Mbak serius, Dek" Sasa memberikan senyum terbaiknya dihari bahagianya. "Siapa yang kamu suka? kenalkan sama Mbak, Dek" pinta Sasa. Sesil merapikan kebaya Sasa dan tersenyum melihat kakak angkatnya yang mendapatkan kebahagiaanya. "Aku rada gila Mbak, masa ngeliat dokter yang udah jadi suami orang deg-degkan" adu Sesil. "Hahahaha cari yang Masih singel jangan suami orang!" Ucap Sasa. Sesil duduk bersimpuh sambil meletakan kepalanya di pangkuan Sasa dan bermanja kepada kakak angkatnya yang baik hati itu. Sesil akan merasa sangat kehilangan Sasa, karena past