Bram mengajak Vano dan Sasa pulang. Semua mata yang melihat mereka, seperti keluarga utuh yang sangat bahagia. Vano tidak berhenti berceloteh dan tidak mau diturunkan dari gendongan Bram. "Mana kunci motornya?" Pinta Bram "Untuk apa? Aku pulang berdua saja sama Vano!" Kesal Sasa. "Nggak bisa...cepet sini! Bang Gaga tak akan membiarkan istri dan anak Bang Gaga pulang berdua saja. Lagian ini sudah malam” jelas Bram. "Eh...siapa juga yang istrimu, cih.... dasar!" Sasa menatap Bram penuh amarah. Bram memberikan Vano yang telah mengantuk dan merebut kasar kunci motor yang ada di tangan Sasa "Hey..." teriak Sasa. Bram menatap Sasa kesal "nggak usah teriak-teriak nanti Vano nangis!". Bram menghidupkan motor dan meminta Sasa segera naik. Dengan wajah yang ditekuk Sa