Sisi Gelap (3)

1022 Kata

Lina menjerit, tetapi lelaki itu makin senang. Dia merasa di atas angin. Lina mencakar dan mengumpat. Namun lelaki itu tidak peduli. Sebuah tas melayang ke kepala lelaki itu. Buk! Lelaki itu merasa kepalanya sakit. Siapa yang berani memukulnya dengan tas. Lelaki itu berbalik. Dia kaget melihat Edelweis di sana. Berdiri seperti pejuang yang siap bertempur. Bukannya takut, lelaki itu menyeringai. Dia seperti melihat bidadari "Ah bunganya jurnalis ada di sini. Mau ikut bermain bersama kami?" tanyanya dengan suara dibuat-buat. Edelweis yang mendengarnya menjadi jijik. Dia melihat sekeliling. Ada beberapa orang yang duduk di kantor. Tetapi seperti biasa. Mereka seolah-olah menjadi transparan sebab tidak mau ikut campur dengan urusan Direktur ini. Direktur m***m ini. "Kok tidak menja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN