Makan malam, kali pertama Tasha makan bersama suami. Suami sendiri. Tasha belum terbiasa makan berdua seperti ini. Dia akan mencoba dan terbiasa.
Biasanya dia hanya makan terpisah. Buat makan malam, biasa untuk majikannya sendiri. Nyonya Veranda dan Tuan Ando. Buat dirinya? Setelah nanti milik rumah ini selesai, baru deh, Tasha menikmati makan malam.
Walau Veranda sering minta Tasha ikut makan bersama. Tapi Tasha sendiri tidak mau. Dia hanya sosok pembantu pengganti ibunya yang sudah tua. Sekarang ibunya berada di kampung, nanti Tasha terima gaji dari Veranda. Dia akan kirim ke kampung buat pengobatan ibunya.
Rencana buat nikah dengan Ando juga mendadak. Insiden itu terjadi waktu Ando mabuk berat. Kejadian itu cepat banget buat Tasha dan Ando. Diketahui juga waktu Veranda lagi ada urusan dengan klien luar asing. Saat pulang, Tasha nangis tersedu-sedu. Itu juga Veranda kaget apa yang dilakukan oleh Ando pada Tasha.
Ando benar-benar tidak ingat, hampir memperkosa Tasha. Meskipun mabuk itu sangat menjengkelkan buat Ando. Dia merasakan seluruh tubuhnya panas. Di situ dia menginginkan seseorang menuntaskan nya. Tak tau dia melibatkan Tasha pembuasan napsu.
"Kenapa lihat aku seperti itu? Apa ada yang aneh sama muka aku?" teguran pertama dari Ando mengagetkan isi pikiran Tasha.
"Hah? Gak-gak ada Tuan. Tasha hanya gak terbiasa makan berdua seperti ini. Biasanya Tasha tunggu Tuan dan Nyonya selesai makan, baru-"
"Jadi kamu mau jadi pembantu selamanya? Bagus itu?" potong Ando, kalimat buat Tasha sangat sakit banget.
Tasha pikir Ando akan mengatakan "Kamu pikir aku ini majikan mu?" ternyata tidak. Kecewa harapan Tasha.
"Eh? Bukan begitu, Tasha hanya mengingat saja, kalau jadi pembantu lagi, memang Tasha pembantu Tuan, itu yang Tuan mau?"
Sakmat sudah, kenapa Tasha mengatakan seperti itu. Ando berhenti makan malamnya. Padahal tinggal sedikit lagi.
"Kalau kamu pembantu aku? Kenapa kamu mau menikah dengan aku? Apa itu siasat agar kamu balas dendam ke aku?" timpal Ando.
Tasha langsung mengelak, "Eh? Bukan begitu, Tasha cuma menjelaskan seumpama saja. Bukan maksud untuk ..."
Tiba-tiba suara tanda bel dari depan rumah berbunyi. Tasha segera berdiri dan melihat siapa yang datang di jam sudah hampir malam.
Ketika pintu depan Tasha buka, muncul sebuah buket bunga mawar merah sangat cantik tertuju langsung ke Tasha. Tasha sempat kaget.
"Suprise Honey! Aku tau kamu suka dengan bunga ini?!" ucap tamu itu.
Tasha sedikit aneh dengan suara dari buket bunga mawar ini. Dengan cepat, Tasha mengangkat suara. "Ma-maaf, mau cari siapa?"
Orang yang bertamu ke rumah Ando langsung memunculkan wajahnya dari bunga mawarnya. Dia juga kaget dengan seorang wanita muncul di depannya.
"Ando? Aku sedang mencari Ando, kamu siapa?" jawabnya.
"Aku? Aku ist-"
"Lucas!"
Ando pun muncul dengan wajah benar-benar kaget. Dia pikir Lucas hanya bercanda untuk datang ke rumahnya. Tasha terdiam, lalu menatap Ando penuh curiga.
"Dia temanmu?" Tasha bertanya pada Ando.
Lucas yang mendengar sebutan teman, langsung dia membenarkan sebutan itu menjadi, "Aku kekasihnya, diingat itu?!"
Tasha mendelik tidak percaya. Selama ini dia hanya tau cerita dari Veranda. Kalau Ando mempunyai hubungan sesama jenis. Dia mengira itu hanya bercandaan. Ternyata bukan, kenyataan. Pantas saja Ando selalu sensi pada dirinya.
"Ke-kekasih?" Tasha kembali mengulang sebutan itu.
"Iya, aku kekasihnya, Ando. Sebentar lagi aku dan Ando akan segera menikah, iya, kan, Honey!" jawab Lucas sekaligus memeluk Ando tidak lupa mencium manis di bibir Ando.
Ando masih diam tidak mengatakan apa pun. Bahkan dia tidak melawan atau marah pada Lucas dengan terang-terangan mencium di depan istrinya sendiri.
Tasha melongo tidak percaya apa dia lihat tadi. Pria tinggi itu yang dia sebut namanya Lucas. Terang-terangan mencium suaminya di depan matanya.
****
Tasha berkomat-kamit sambil buat minuman untuk tamu spesial dari suaminya. Rasanya Tasha dikerjain.
"Oh Tuhan! Kenapa sih, hidup aku itu harus begini?! Cita-cita ku pengin hidup enak. Punya suami yang sayang dan pengertian. Tapi, kenapa hidup aku diliputi oleh suami yang memiliki kejiwaan mental penyuka sesama jenis? Apa begitu buruknya kah? Badanku sampai gak ada yang tertarik oleh Tuan Ando?" ngomel kecil Tasha seraya mengadu teh hijau itu.
Di kamar, Lucas meletakkan bunga mawar di tempatnya. Bunga yang dulu dia berikan sudah kering. Dia buang langsung ke tempat pembuangan.
"Aku sudah berapa kali bilang padamu. Jangan lakukan di depan wanita. Seakan aku ini benar-benar jijik dengan wanita?" tegur Ando pada Lucas.
"Kenapa? Memang ada hubungan apa kamu dengan wanita itu? Aku ini kekasih mu. Kekasih yang sudah lama bersama mu," balas Lucas, seakan dia memang tidak bersalah. Dia juga bertanya pada Ando.
"Tapi, kamu bisa bersikap sopan. Aku takut nanti dia akan ..."
Lucas tidak peduli. Dia tidak suka kalau Ando tiba-tiba bersikap dingin. Dia sudah rindu akan hubungan ini. Ciuman dari Lucas untuk Ando agar tidak ada kalimat membuat dirinya marah.
Beberapa menit ciuman itu berlangsung, Ando merasakan sesuatu yang aneh. Sesuatu yang berdenyut lembut dibagian Pelindungnya.
"Lu-Luh-chhaas!" Ando mencoba untuk menghentikan aksi Lucas padanya.
Tapi Lucas tidak mengikuti perintah itu. Dia terus mengelus bagian milik Ando. Sedangkan Tasha menaiki anak tangga terakhir. Dia membawa minuman untuk tamu suaminya.
Saat Tasha hendak untuk mendorong pintu tanpa ketuk. Lagi-lagi Tasha melihat kembali perbuatan tak teruji itu di matanya. Ando berasa di bawah Lucas.
Badan Ando begitu perfect. Tasha memang pernah melihat sekilas badan Ando.
Tapi kali ini Tasha lihat secara langsung badan yang perfect setengah tanpa pakaian. Bahkan Lucas mengelus milik Ando. Ando beradu suara tak kuasa untuk menghentikannya.
Tasha berkeringatan dingin menyaksikan hubungan senggama itu. Entah apa yang terjadi selanjutnya. Lucas menarik pelindung milik Ando. Lucas pun mengemut milik Ando dengan buas. Hingga Tasha tak sadar tangan dia pegang terlepas. Dan ....
Suara menggema itu mengagetkan dua orang ada di kamar sedang bermesraan cinta tanpa sadar. Ando langsung mendorong Lucas, dan Ando menarik celana dan memakai bajunya.
"Ma-maaf, kan, Tasha, Tuan. Tasha gak maksud untuk -"
Lucas mendekat dia benci manusia yang diam-diam menikmati permainan cinta dengan seseorang. "Tak ada maaf buat mu ... apa kamu juga mau?"
Tasha mendongak panik, "Maksud Anda?"
"Lucas!"
Ando memanggil Lucas. Lucas menoleh. "Sebentar Honey. Wanita ini harus diberi pelajaran," kata Lucas.
Tasha semakin panik, apa yang akan Lucas lakukan padanya. Ando melihat sikap Lucas. Dia pun segera memeluk Lucas dari belakang.
"Lucas! Lanjutkan, jangan hiraukan dia. Biar aku yang kasih dia pelajaran, hmm...." ucap Ando tidak kalah lakukan di depan Tasha.
Tasha makin melongo lihat sikap menjijikan itu di depannya. Dengan cepat Tasha membereskan tapi serpihan itu malah melukainya. Ando yang mendengar ringisan dari Tasha. Semakin bersalah. Tapi itu sudah resiko dirinya menjadi seorang istri melihat suami berhubungan sesama jenis.
****
Tag Love Yuk?!