Miranda tidak bisa lagi menjernihkan yang sekarang dia pikirkan. Setelah Abino memberitahu kalau cewek pendek itu adalah istrinya Ando. Sepertinya harapan untuk mendekati dan silaturahmi dengan Ando harus pupus.
"Pantas saja, waktu gue basa-basi sama Ando. Sikap dia itu ..., ah! Udahlah, rasanya buat balikan gak akan mungkin lagi," tutur Miranda, merasa dirinya sangat frustrasi.
Abino mengeluarkan sebatang rokok, terus diturunkan kaca jendela biar asap rokoknya tidak berkumpul di mobil. "Makanya, apa gue bilang. Udah yakin mau kerja di kantor Wicaksana?" ungkit lagi permasalahan awal pertama.
Miranda bersandar di kursinya, "Buat nyesal sih gak," cicitnya.
Abino bisanya menghela saja. "Whatever, lah. Gue cuma kasih saran dan peringatan. Walaupun tante Veranda menerima elu kerja dite
