"Sorry Freund, sie gehört mir" (maaf kawan, dia milikku) Ucap Bara memasang senyum bersahabat namun tangannya sudah memeluk pundak wanita itu sebelum tangan pria lain menyentuhnya. "Ja wirklich?" (benarkah?) tanya pria itu tak suka dengan nada tak percaya setengah mengejek. "Na sicher! " (tentu saja!) ucap Bara sambil masih mempertahankan senyumnya. Namun sepertinya pria itu masih belum percaya sampai akhirnya wanita muda yang sedang dirangkul Bara ini mengangkat kepalanya lalu menatap Bara sambil mengernyitkan dahinya bingung lalu detik selanjutnya tersenyum sumringah sambil berusaha menegakkan badannya yang sudah sempoyongan karena mabuk. "Papa!!!" pekik wanita ini senang lalu secara tiba-tiba memeluk pinggang Bara erat dan menengadahkan kepalanya kearah Bara yang membeku karena tid