Sherly's PoV "Sher... Sherly!" "Eh, iya, Mbak?" Aku menoleh ke sumber suara. Hanya aku dan Mbak Gladys siang ini yang makan siang di kubikel masing-masing. Aku akan menemani Mbak Gladys yang baru saja memasuki 9 bulan kehamilannya. Aku ingin selalu berada di sekitarnya saat pada jam kerja, takut ada masalah apa-apa dengan kandungannya. "Ada apa?" "Diajak ngomong dari tadi, gue nggak direspon. Lagi seru banget kayaknya sama HP senyum-senyum." Aku menyengir lebar. "Kak Yogi?" Aku mengangguk. "Dia bikin mood banget, Mbak. Meski masih begitu-begitu aja, tetap, gue sayang." Biar pun dia masih cuek—tak banyak omong, setidaknya agak mendinga sedikit dari sebelumnya. Frekuensinya membalas pesanku, lebih banyak. Meski tak selalu dibalas juga. Dan teleponku yang biasanya tak pernah diangkat,