Sherly's PoV Meski sering diabaikan—aku bersikap dingin padanya, Kak Randy tetap sering menghubungiku. Entah menelepon, atau mengirimkan pesan. Apa dia pikir aku masih menyukainya seperti dulu? Ya kali! Tak bisa kah dia menilai bahwa aku tak tertarik lagi padanya? Sama sekali tak berpura-pura tak tertarik. Memang tak tertarik lagi sejak lama. Cinta monyet itu sudah lama sekali usai. Perhatianku beralih dari layar monitor di depanku ke arah ponselku yang berada di dekat keyboard. Ada notifikasi pesan masuk dari Kak Randy. Kak Randy Hi Sher Lunch dmna siang ini? Bareng yuk! Aku pun mengetikkan balasan untuk lelaki itu. Aku mengatakan bahwa aku akan lunch di kantin kantor saja. Pasti sekelas Kak Randy begitu tak akan suka makan di tempat begitu, bukan? Kak Randy itu, kaya raya dan