Gladys's PoV “Terima kasih,” ujar Kak Arsen sembari melingkari tangannya pada tubuhku. Kali ketiga malam ini Kak Arsen mengucapkan kata terima kasih padaku. “Mau pindah sekarang? Sempit di sini. Takut kamu enggak nyaman.” Kasur di kamar kedua ini memang berukuran kecil, ukuran single bed kecil. “Ya. Aku akan pindah.” Kak Arsen langsung menggendongku menuju kamar dan merebahkanku di atas kasur. “Bentar, saya ambilin baju kamu.” Aku menarik selimut, sementara Kak Arsen mengambilkan baju untukku. Aku memalingkan wajah ke arah lain. Bisa-bisanya dia sesantai itu melangkah, masih tak menggunakan sehelai benang pun menutupi tubuhnya. Jika tadi aku melihatnya begitu pucat dan merintih kesakitan, sekarang Kak Arsen tampak lebih baik. Kak Arsen ternyata tak keluar kamar. Dia mengambil pakaia