Arsen's PoV Aku mengusap rambutnya Gladys yang mana perempuan itu meringsuk ke dalam dadaku setelah percintaan kami. Sudah cukup lama kami dalam posisi begini, berada di dalam selimut yang sama. Aku selalu merasa tenang—nyaman berada di dekat Gladys dengan atau tanpa melakukan hubungan badan. Apa mungkin aku telah menaruh perasaan terhadapnya yang dulu pernah aku tolak itu? Gladys tak secantik Sania, tapi dia itu manis. Dan juga kalem, bikin tenang. "Coba tebak, aku bikin kata apa barusan?" Tangannya Gladys mengukir sesuatu di dadaku. Apa dia tak tahu efek dari tindakannya itu? Aku menahan diri untuk tak menerkamnya lagi. Tapi, tak ingin juga melarangnya. Gladys tampak senang melakukan itu. "Ulangi coba?" "Oke. Tapi jangan lihat!" "Iya, enggak lihat, kok. Saya merem." Aku pun memej