Yogi's PoV
Aku ke kamar mandi, mencuci muka usai teleponan dengan Sherly. Aku mengusap wajahku dengan handuk kecil setelahnya. Aku menghela napas, terbayang akan air mata Sherly beberapa saat lalu. Hatiku sakit melihatnya air mata yang menetes di pipinya. Pasti kesedihannya itu ada hubungannya denganku, bukan? Bukan Sherly saja yang pastinya sedih karena hubungan kami ditentang oleh keluarganya, aku pun juga merasakan sakit. Untuk pertama kalinya aku menyukai seseorang begitu besar, namun jalanku berliku dan banyak pasir kerikil tajam di sepanjang perjalanannya.
Tanpa diperingatkan pun, aku sudah sangat sadar dengan posisiku. Aku adalah seseorang yang pernah gagal dalam pernikahan, dan juga keseharianku yang sangat sederhana. Tentunya bertolak belakang dengan perempuan yang aku cintai. S
