Gladys's PoV Aku mengabaikan pesan yang pastinya dari Sania itu. Siapa lagi memangnya selain dia? Aku langsung memblokir nomor tersebut. Bukannya menganggap sepele, tapi akan membuat stress jika terlalu dipikirkan. Tentunya aku selalu berdo'a agar selalu dijauhkan dari marabahaya. Meski masih diawasi oleh bodyguard sewaan Kak Arsen, aku tetap harus selalu hati-hati. Menuju lemari, aku mengambil sebuah dari dalam sana. Aku memang meletakkan sekitar 3 helai daster di lemari ini sebelumnya, untuk dipakai ketika ke sini karena aku suka berada lama jika berkunjung. Pernah menginap juga sekali. Selesai mengganti pakaian, aku meraih ponselku hendak keluar kamar. Layar ponselku kembali menyala, dan kali ini bukan notif dari Sania lagi, melainkan telepon dari suamiku. Aku duduk di kasur berbicar