Pagi hari yang terasa baru. Wina tersenyum sambil menggandeng tangan Alvin menyusuri jalanan kota London. Tentu saja menggunakan penyamaran lengkap. Semuanya terasa begitu sempurna tanpa gangguan Vanessa. Seandainya saja di kehidupan mereka tidak ada Vanessa, mungkin sejak dulu mereka sudah Bersama. Kira-kira seperti itulah isi pikiran Wina. Alvin juga terlihat begitu bahagia karena merasa telah melewati satu fase penting sebagai sepasang suami dan istri. Laki-laki itu merasa begitu dipenuhi cinta, hatinya rasanya penuh dan terisi dengan sempurna. “Jadi nyonya Emely, bagaimana kalua kita berhenti dulu dan sarapan?” Tanya Alvin membuat Wina tersenyum geli. “Baiklah tuan Mark, tolong pesankan aku menu sarapan yang lezat di kafe ini.” Jawab Wina yang juga membuat Alvin geli. Pagi ini ada