Wina sudah menduga sejak awal bahwa ada yang tidak beres dengan salah satu supir yang tiba-tiba saja mengatakan bahwa Alvin dan Daniel menyuruh untuk menjemput dia. Dalam perjalanan laki-laki itu tiba-tiba saja berhenti, kemudian ada seseorang yang masuk dan tersenyum jahat pada Wina. Mengambil ponsel Wina dan mengikat tangannya, padahal Wina diam saja tanpa perlawanan. Wina yakin semua ini akan membawanya pada kenyataan yang sebenarnya, karena itu dia berani. Otakya sudah sangat lelah menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi. Wina ingin semua ini cepat selesai, agar dia bisa menikmati hidup berdua dengan Alvin tanpa ada lagi keresahan. “Apakabar nona Wina, kita bertemu lagi.” Ucap laki-laki yang baru masuk itu. “Ah iya aku baru ingat sekarang, kita pernah bertemu dua kali. Pertama k