Anna tersenyum melihat ibunya sudah tertidur dengan pulas. Tadi sepulang dari restoran ia langsung kembali ke rumah sakit. Karena Tari mengabarkan jika kondisi ibunya sempat memburuk. Tapi untung saja sekarang keadaan sang ibu sudah membaik. Karena tadi ia begitu panik ketika tahu kondisi sang ibu memburuk. Anna menatap wajah ibunya yang terlihat pucat. Selang infus menempel di tangannya serta selang oksigen juga terpasang di hidungnya. Dokter memang memasang selang oksigen karena tadi sang ibu merasakan sesak nafas. Jadi demi keamanan dokter memutuskan untuk tetap memasang selang oksigen itu.
"Gimana keadaan ini Ann?" tanya Tari yang baru saja masuk ke kamar perawatan sang ibu.
"Ibu baru saja tidur. Tadi aku sempat khawatir saat kamu bilang keadaan ibu menurun. Tapi dokter memang bilang kondisi jantung ibu semakin buruk. Dan dokter memberikan opsi untuk di operasi. Tapi kamu tahu sendiri kan Tar jika biaya operasi sangat mahal. Aku tidak punya uang sebanyak itu buat biaya operasi ibu," kata Anna sedih.
"Aku tahu Ann biaya operasi jantung memang sangat mahal. Maaf ya aku gak bisa bantu kalau soal uang. Kamu tahu sendiri aku juga masih punya banyak tanggungan," kata Tari merasa menyesal tidak bisa membantu.
"Gak pa-pa kok Tar. Kamu udah banyak bantu aku sama ibu juga. Aku yang harusnya bilang maaf selalu aja ngerepotin kamu." Anna pun menatap wajah sahabatanya dengan tatapan penuh rasa terima kasih.
"Udah gak usah dibahas lagi. Aku juga udah anggap ibu kamu seperti ibu aku sendiri. Sebagai seorang sahabat kita harus saling tolong menolong kan. Mungkin suatu saat gantian kamu yang bakalan bantuin aku,"kata Tari memandang Anna.
"Tar ada yang mau aku omongin sama kamu. Tapi di luar aja ya. Biar gak ganggu ini tidur," kata Anna yang sudah mengajak Tari keluar.
Tari pun ikut saja ketika sahabatnya mengajaknya untuk keluar. Ia tahu saat ini Anna sedang butuh teman cerita.
"Apa yang mau kamu bicarakan sama aku," kata Tari yang sudah siap mendengar semua cerita sahabatnya.
Saat ini mereka sedang ada di taman kursi depan kamar perawatan sang ibu. Anna tak ingin pergi jauh-jauh dari sang ibu. Angin malam menerpa dua tubuh wanita yang tampak serius satu sama lain. Sepulang dari kerja di restoran tadi perasaan Anna sangat kacau. Dan ia butuh Tari untuk sedikit membuat hatinya lebih lega bila bercerita padanya.
"Apa yang mau kamu ceritain sama aku?" tanya Tari yang sudah menggenggan tangan Anna.
"Hahhhh...."
Anna menghela nafas karena ia bersiap untuk menceritakan pertemuannya dengan Aldrich tadi di restoran. Dan itu berarti ia butuh banyak tenaga untuk bisa mengatakannya.
"Tar tadi aku ketemu sama Aldrich." Anna pun mulai bercerita pada Tari.
"Apa??" Tari terlihat sangat kaget karena sahabatnya ini baru saja mengatakan bahwa ia baru saja bertema dengan Aldrick laki-laki yang masih ia cintai hingga detik ini.
"Kok bisa Ann? Trus gimana?" tanya Tari penasaran.
"Aku juga gak tahu. Tadi dia makan malam di restoran tempat aku kerja." Anna mulai mengingat peristiwa yang tadi.
"Trus reaksi dia gimana? Apa dia ngenalin kamu? Kalau gak salah kamu sama dia udah 10 tahun gak ketemu kan? Gak mungkin kan kalau dia ngenalin kamu?" tanya Tari dengan mimik khawatir.
"Dia ngenalin aku Tar. Bahkan dia sempat bilang aku menjadikan aku miliknya. Bahkan dia juga tanya alasan aku kenapa tiba-tiba menghilang waktu SMA dulu. Dan dia terlihat sangat marah saat bertanya kayak gitu," kata Anna mulai berkaca-kaca.
"Ya ampun Ann. Aku gak nyangka kalau ada laki-laki yang masih mengingat cinta pertamanya hingga saat ini. Bahkan dia mengklaim kamu jadi miliknya. Aku mau tanya sama kamu tapi aku harap kamu jawab dengan jujur. Gimana perasaan kamu sama dia? Apa kamu masih ada perasaan sama dia?" tanya Tari serius.
Anna yang mendengar pertanyaan dari Tari hanya bisa memandang langit. Tiba-tiba saja semua kenangan bersama Aldrich tercetak seperti layar film di kepalanya. Semua kenangan yang membuat Anna menjadi wanita paling bahagia saat itu.
"Sampai detik ini aku masih sangat mencintai Aldrich Tar. Dia laki-laki pertama yang membuat aku bahagia di tengah semua peristiwa buruk yang terjadi dalam hidup aku. Dia laki-laki yang paling membuat aku merasa nyaman. Dan dia juga bisa menjadi sahabat yang selalu bisa menerima semua cerita yang aku berikan. Tapi semuanya langsung berubah kelam saat peristiwa pahit yang hampir membuat hidupku hancur. Dan akibat peristiwa itu juga aku harus pergi dari hidup Aldrich Tar. Aku gak mau gara-gara aku dia kehidupannya jadi suram. Karena aku sadar kita berdua memiliki perbedaan yang sangat besar. Jadi aku memilih untuk pergi daripada membuat hidupnya sudah," kata Anna yang tanpa ia sadari air mata sudah menetes dari matanya.
Tari yang mendengar cerita dari sahabatnya itu hanya bisa memeluk sahabatnya yang rapuh ini. Ia tahu benar bagaimana kerasnya hidup yang harus Anna tanggung. Mungkin dari luar Anna terlihat sangat kuat tapi sebenarnya Anna adalah sosok rapuh yang masih menyimpan trauma di masa lalu.
Kedua sahabat itu pun menikmati malam dengan saling berpelukan dan saling menguatkan satu sama lain. Mereka tahu hidup yang mereka lalui tidaklah mudah. Tapi setidaknya mereka bisa saling menguatkan satu sama lain.
Seminggu telah berlalu dengan cepat. Dan ucapan Lucas bahwa keluarga Santoso akan hancur terbukti. Lucas yang sekarang mengurus bisnis keluarga benar-benar menjalankan perannya dengan sangat baik. Ia menarik semua investasi di perusahaan Santoso. Bahkan ia juga meminta peminjaman dana yang pernah mereka ajukan. Dan dengan cepat perusahaan Santoso berhasil di ambil alih oleh perusahaan Willson. Walaupun Lucas terlihat kejam dan dingin tapi ia tak pernah membiarkan karyawan yang bekerja disana tidak memiliki pekerjaan. Lucas akhirnya membeli perusahaan Santoso dan menjadikannya anak perusahaan dari Willson corporate. Dan soal putri mereka yang bernama Rissa Santoso tidak lebih baik daripada apa yang mereka duga. Ternyata Rissa sama seperti wanita jalang di luaran sana. Bahkan Lucas menyebarkan beberapa foto Rissa yang tidak baik ke internet dan itu sudah menyebar di seluruh negeri ini. Dan tepat seminggu keluarga Santoso sudah tidak memiliki kehormatan lagi. Dan ini balasan yang tepat dari keluarga Willson atas perbuatan mereka yang telah menghina mommy mereka.
"Luc, good job. Semuanya berjalan sesuai rencana," kata Aldrich yang sedang menelepon Lucas.
"Ya Al. Semuanya sesuai dengan rencana. Dan keluarga Santoso sudah berakhir sekarang," jawab Lucas di seberang telepon.
"Iya kamu benar. Biar orang-orang tahu apa yang terjadi jika mereka sudah berani mencoba menggangu keluarga Willson." Ekspresi Aldrich yang biasanya datar berubah jadi emosi bila ada yang menganggu keluarganya.
"Al aku sudah dapat semua informasi tentang gadis yang kamu minta aku untuk mencarinya. Emang dia siapa? Gak biasanya seorang Aldrich Troy Willson penasaran dengan seorang gadis." ejek Lucas pada saudara kembarnya.
"Sialan kamu Luc. Bukannya dulu kamu juga melakukan yang sama pada Keyla. Aku ingat benar bagaimana seorang Lucas Troy Willson yang playboy bisa jatuh cinta setengah mati dengan putri seorang mafia bernama Keyla Ritz," kata Aldrich tak mau kalah.
Apa yang dikatakan Aldrich benar adanya. Dulu Lucas memang seorang playboy sejati. Baginya wanita hanya sebagai mainan saja tidak lebih. Tapi ketika ia bertemu dengan Keyla semuanya berubah. Ia menjadi penasaran pada gadis tangguh seperti Keyla. Ia sangat berbeda seperti gadis yang pernah Lucas kenal. Dan yang lebih membuat Lucas tertantang karena ternyata Keyla adalah seorang putri mafia dan perngusaha yang bertangan dingin. Tapi semua perjuangan yang ia lakukan tak sia-sia. Karena sekarang ia berhasil mendapatkan Keyla dan menjadikan Keyla istrinya. Bahkan sekarang mereka sedang menanti kelahiran anak pertama mereka.
"Ya kamu benar Al soal itu. Dan sepertinya kamu juga akan mengalami hal yang sama brother," kata Lucas mulai serius.
"Ya aku akan memperjuangkan gadis ini. Dia satu-satunya gadis yang tidak pernah memandang nama keluarga aku. Dia satu-satunya gadis yang mencintai aku sebagian Aldrich saja tidak ada nama Willson. Dan aku akan menjadikan milikku setelah 10 tahun ia berhasil kabur," kata Aldrich tak kalah serius.
"Good luck brother. Kalau kamu butuh bantuan langsung kabarin aku. Dan filenya sudah aku kirim. Dan sepertinya kamu harus cepat menjadikan milikmusebelum ada laki-laki lain yang merebutnya," kata Lucas mengingatkan.
"Ok. Thanks brother."
Sambungan telepon pun berakhir dan sekarang ia melihat file yang sudah dikirimkan Lucas padanya. Ketika Aldrich membuka file itu dan membacanya rahangnya langsung mengeras menahan amarah.
"Shitt...."
Wah apa yang dibaca Aldrich sehingga membuatnya marah??
See you next chapter
Happy reading..