Percuma saja tadi Marsha mandi dan berdandan cantik jika pada akhirnya Mark kembali membuatnya banjir keringat. Bahkan sekarang, keduanya juga belum beranjak dari atas ranjang. Tubuh polos tanpa sehelai benang hanya tertutup sebuah selimut. Marsha yang tidur miring memunggungi sang suami, masih mencoba mengatur napas agar kembali normal, sebelum pada akhirnya nanti dia akan mandi lagi. Mark yang tak pernah puas bercintaa dengan istrinya, mempermainkan jari telunjuk menyusuri punggung Marsha yang putih dan mulus. "Mark," panggil Marsha dengan suara lirih dan sedikit serak. "Ya." "Aku ingin minta maaf padamu?" Mark berpikir lalu mengerutkan dahinya tak mengerti kenapa Marsha harus meminta maaf segala. Perasaan, istrinya itu tidak membuat kesalahan. Mark meraih bahu Marsha. Memaksa sang