'Setiap kali Era datang ke rumah dan menemui Papa lalu memohon bantuan Papa, setiap kali pula Papa mengalami dilema. Tapi toh, melihat wajah memelas Era yang cinta mati pada Dean itu, akhirnya Papa juga luluh, dan memutuskan menolongnya. Pernah nggak sih Ryn, sekali saja kamu berempati, mencoba berdiri di posisi Papa? Oh, oke, di posisiku saja, kalau terlalu sulit bagimu membayangkan berada di posisi Papa,' keluh Azka dalam diam. Ingatan Azka melayang ke masa silam. Azka ingat benar, bahkan orang tuanya yang tengah sakit, lemah, dan lengah juga pernah terluka parah, akibat terkena serangan yang sejatinya ditujukan kepada Dean. Wajar bila Azka merasa sedih dan merasa disudutkan lantaran keadaan yang tidak berpihak kepadanya.